GOOGLE PLAY, Toko sejuta kebutuhan
Google Play mungkin sudah tidak terlalu asing lagi ya di telinga sobat - sobat semua, tapi alangkah baiknya jika sobat belajar dan mengetahui lebih lanjut tentang apa itu Google Play ?
Google Play merupakan sebuah pelayanan dunia digital dari Google yang terdiri dari pemutar media cloud, buku, permainan, aplikasi, dan musik. Semua pelayanan dari Google Play bisa dinikmati melalui Google TV, Web atau Smartphone. Konten yang telah dibeli tersedia pada seluruh platform-platform tersebut. Pada Mulanya Google Play dikenalkan di Maret 2012 yang berfungsi sebagai ganti dari Layanan Musik Google dan Toko Android.
Google pada Android atau Play Store merupakan aplikasi bawaan dari Android, yang mana berisi berbagai aplikasi dari berbagai kategori dan jenis. Aplikasi - aplikasi tersebut dibuat oleh para pengembang (Developer) baik dari Google sendiri, perusahaan, tim maupun perorangan. Aplikasi tersebut ada yang gratis (free), berbayar (paid) dan gratis tapi berbayar untuk tambahan atau fitur dari aplikasi tersebut (in app purchase).
Sistem Android bersifat terbuka yang berarti Open Source, sehingga pihak ketigapun dapat mengembangkan aplikasi di perangkat Android. Hari ini sudah ada sekitar 500.000 aplikasi di Toko Android, wow benar-benar sangat pesat ya pertumbuhannya, mengingat pembukaannya saja pada 22 Oktober 2008 lalu.
Dari puluhan ribu aplikasi tersebut, lebih dari setengahnya tidak berbayar. Karena hampir 50% aplikasi di perangkat android gratis, tak heran bila dalam waktu kurang dari dua tahun sejak dibukanya Android Market, telah ada lebih dari 1 juta kali unduhan. Walau gratis, bukan berati para pengembang tidak untung lho ya, mereka tetap dapat keuntungan kok, darimana?. Keuntungan tersebut datang dari pengiklan yang dapat menyisipkan iklannya dalam aplikasi. Bila pengguna aplikasi mengklik iklan tersebut, pengembang bisa mendapat keuntungan sekitar 0,01 – 0,05 USD. Kemudian untuk aplikasi berbayar, sistem pembagian yakni 70% untuk pengembang, 30% untuk Google. Nah jadi udah paham kan mengapa aplikasi - aplikasi yang kamu download terkadang ada iklan nya.
Google Play sendiri merupakan pasar bebas, dimana penilaian dari para penggunalah yang menentukan baik dan buruknya sebuah aplikasi. Para pengguna dapat menilai dengan memberikan komentar dan rating dari bintang satu hingga lima. Para pengguna tentu akan memilih aplikasi dengan bintang tertinggi, dan dengan mempertimbangkan pengalaman para pengguna lain yang memberikan komentar tentang aplikasi tersebut. Sehingga model dari penerapan sistem di Google Play ini tentu membuat pengembang harus serius dalam memperhatikan respon dari para pengguna, belum lagi masalah virus malware yang menyusup. Nah jadi bintang dan komentar yang kamu berikan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya aplikasi tersebut lho.
Perangkat Android sendiri dapat menjalankan aplikasi dari pihak ketiga. Ketika proses instalasi, perangkat akan menanyakan apakah pengguna mengizinkan aplikasi tersebut untuk melakukan akses dan modifikasi terhadap perangkat, seperti mengakses internet, melakukan panggilan, mengirimkan SMS, membaca dan menulis data di kartu sd dll. Inilah yang membuat perangkat Android rentan terhadap serangan virus atau malware. Namun, sejauh ini laporan serangan virus atau malware terbilang masih sangat sedikit. Walau begitu, kadang juga masih banyak pennguna Android yang nekat memasang Aplikasi yang bukan dari Playstore, bisa dari file apk yang di unduh dari Web, ataupun file Apk dari teman.
Memang sih lebih ngirit (untuk yang aplikasi berbayar) tak perlu beli di Play Store, tinggal minta teman atau download gratis file Apk, tapi kelemahan nya adalah tidak kompatibel dengan sistem OS Android, jika dipaksakan efek nya kadang mental dan keluar sendiri dari aplikasi. Pastinya juga jika kamu buka Play Store kamu, boom... jelas aplikasi tersebut sudah di tandai oleh Play Store terpasang, dan karena kamu tidak memasang dan mengunduh langsung dari Play Store, nantinya jika ada Update dari Developer, aplikasi tersebut tidak akan mendapat pemberitahuan untuk Update.
Sejauh ini, hanya 32 negara yang dapat melakukan pembelian aplikasi berbayar di Google Play, dan hanya 29 negara yang dapat melakukan penjualan aplikasi. Keterbatasan penjualan ini dapat mendorong pembajakan aplikasi berbayar, terutama dari negara-negara yang belum didukung Google Play.
Metode Pembayaran yang dapat diterima di Google Play/ Play Store adalah :
Sedangkan metode Pembayaran yang tak dapat diterima di Google/ Play Store yakni :
Google pada Android atau Play Store merupakan aplikasi bawaan dari Android, yang mana berisi berbagai aplikasi dari berbagai kategori dan jenis. Aplikasi - aplikasi tersebut dibuat oleh para pengembang (Developer) baik dari Google sendiri, perusahaan, tim maupun perorangan. Aplikasi tersebut ada yang gratis (free), berbayar (paid) dan gratis tapi berbayar untuk tambahan atau fitur dari aplikasi tersebut (in app purchase).
Sistem Android bersifat terbuka yang berarti Open Source, sehingga pihak ketigapun dapat mengembangkan aplikasi di perangkat Android. Hari ini sudah ada sekitar 500.000 aplikasi di Toko Android, wow benar-benar sangat pesat ya pertumbuhannya, mengingat pembukaannya saja pada 22 Oktober 2008 lalu.
Dari puluhan ribu aplikasi tersebut, lebih dari setengahnya tidak berbayar. Karena hampir 50% aplikasi di perangkat android gratis, tak heran bila dalam waktu kurang dari dua tahun sejak dibukanya Android Market, telah ada lebih dari 1 juta kali unduhan. Walau gratis, bukan berati para pengembang tidak untung lho ya, mereka tetap dapat keuntungan kok, darimana?. Keuntungan tersebut datang dari pengiklan yang dapat menyisipkan iklannya dalam aplikasi. Bila pengguna aplikasi mengklik iklan tersebut, pengembang bisa mendapat keuntungan sekitar 0,01 – 0,05 USD. Kemudian untuk aplikasi berbayar, sistem pembagian yakni 70% untuk pengembang, 30% untuk Google. Nah jadi udah paham kan mengapa aplikasi - aplikasi yang kamu download terkadang ada iklan nya.
Google Play sendiri merupakan pasar bebas, dimana penilaian dari para penggunalah yang menentukan baik dan buruknya sebuah aplikasi. Para pengguna dapat menilai dengan memberikan komentar dan rating dari bintang satu hingga lima. Para pengguna tentu akan memilih aplikasi dengan bintang tertinggi, dan dengan mempertimbangkan pengalaman para pengguna lain yang memberikan komentar tentang aplikasi tersebut. Sehingga model dari penerapan sistem di Google Play ini tentu membuat pengembang harus serius dalam memperhatikan respon dari para pengguna, belum lagi masalah virus malware yang menyusup. Nah jadi bintang dan komentar yang kamu berikan sangat berpengaruh terhadap berkembangnya aplikasi tersebut lho.
Perangkat Android sendiri dapat menjalankan aplikasi dari pihak ketiga. Ketika proses instalasi, perangkat akan menanyakan apakah pengguna mengizinkan aplikasi tersebut untuk melakukan akses dan modifikasi terhadap perangkat, seperti mengakses internet, melakukan panggilan, mengirimkan SMS, membaca dan menulis data di kartu sd dll. Inilah yang membuat perangkat Android rentan terhadap serangan virus atau malware. Namun, sejauh ini laporan serangan virus atau malware terbilang masih sangat sedikit. Walau begitu, kadang juga masih banyak pennguna Android yang nekat memasang Aplikasi yang bukan dari Playstore, bisa dari file apk yang di unduh dari Web, ataupun file Apk dari teman.
Memang sih lebih ngirit (untuk yang aplikasi berbayar) tak perlu beli di Play Store, tinggal minta teman atau download gratis file Apk, tapi kelemahan nya adalah tidak kompatibel dengan sistem OS Android, jika dipaksakan efek nya kadang mental dan keluar sendiri dari aplikasi. Pastinya juga jika kamu buka Play Store kamu, boom... jelas aplikasi tersebut sudah di tandai oleh Play Store terpasang, dan karena kamu tidak memasang dan mengunduh langsung dari Play Store, nantinya jika ada Update dari Developer, aplikasi tersebut tidak akan mendapat pemberitahuan untuk Update.
Sejauh ini, hanya 32 negara yang dapat melakukan pembelian aplikasi berbayar di Google Play, dan hanya 29 negara yang dapat melakukan penjualan aplikasi. Keterbatasan penjualan ini dapat mendorong pembajakan aplikasi berbayar, terutama dari negara-negara yang belum didukung Google Play.
Metode Pembayaran yang dapat diterima di Google Play/ Play Store adalah :
- Kartu Kredit/ Debit yakni Master Card, Visa dan Visa Electron.
- Tagihan Operator Langsung, di Indonesia yaitu Indosat, Smartfren, telkomsel dan XL/ Axis.
- Saldo Google Play/ Hadiah Google Play yakni dengan cara membeli voucher yang disediakan oleh pihak ketiga, bagi anda pengguna kartu parabayar yang belum bisa membayar langsung melalui pulsa bisa menggunakan jasa tukar pulsa menjadi voucher yang disediakan oleh masing - masing Operator.
Sedangkan metode Pembayaran yang tak dapat diterima di Google/ Play Store yakni :
- Transfer kawat
- Transfer bank
- Western Union
- Money Gram
- Kartu Kredit Virtual (VCC)
- Rekening Tabungan Kesehatan (HSA)
- Kartu transit
- Jenis pembayaran dana jaminan apa pun.
Belum ada Komentar untuk "GOOGLE PLAY, Toko sejuta kebutuhan"
Posting Komentar